Minggu, 04 November 2012

Hacker Berniat Bobol Kode Peluncuran Nuklir Gedung Putih

Gedung Putih jadi sasaran hacker. Para peretas yang diduga terkait Pemerintah China berusaha menyerang sistem komputer di Kantor Militer Gedung Putih, yang menyimpan data sensitif seperti kode peluncuran nuklir.
Gedung Putih di Washington

"Ini adalah serangan spear phising pada jaringan yang tidak terklasifikasi. Tipe serangan ini tak jarang terjadi, dan kami memiliki langkah-langkah mitigasi untuk itu," kata salah satu pejabat Gedung Putih kepada Daily Mail.

Spear phishing adalah cara meretas yang jamak dilakukan. Caranya, peretas mengirim email pada target dan berharap korban akan mengklik tautan download lampiran di dalam email. Itu adalah jebakan, yang memungkinkan perangkat lunak berbahaya menyusup ke komputer dan data penerima.

"Serangan tersebut berhasil teridentifikasi, sistem segera diisolasi, dan tidak ada indikasi apapun bahwa ada data yang diambil. Selain itu, tak pernah ada dampak dari usaha pelanggaran terhadap sistem rahasia sejauh ini," tambah pejabat tersebut.

Nyaris bobolnya sistem komputer Gedung Putih menjadi bahan berita koran konservatif yang rutin melancarkan kritik pada pemerintahan Barack Obama, Washington Free Beacon. Media tersebut adalah yang kali pertama mempublikasikan serangan hacker itu Minggu 30 September 2012 lalu, dan mengatakan peretas terkait dengan Pemerintah China.

Seperti ditulis koran itu, serangan yang diduga terjadi awal September lalu adalah salah satu contoh kegagalan pemerintah Obama untuk menekan China atas serangan cyber yang terus menerus terjadi.

Merespon artikel tersebut, seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya memberikan klarifikasi, meski membenarkan bahwa usaha penyerangan itu benar terjadi, namun ia tak menimbulkan kerugian, sebab sistem yang menjadi target sejatinya tidak berisi data sensitif.

Bukan kali pertama
Ini bukan kali pertama hacker berusaha meretas masuk ke sistem komunikasi Gedung Putih. Seperti diberitakan harian New York Times, Juni 2011 lalu, Google dan pejabat FBI mengkonfirmasi, hacker telah mengarahkan malware terhadap akun Gmail pribadi staf Gedung Putih dalam skala luas, yang jumlah pastinya belum diketahui. Namun serangan terakhir ini punya target jelas dan fokus. Hanya pada Kantor Militer Gedung Putih.

Untuk diketahui, Kantor Militer bertanggung jawab mengatur perjalanan Presiden, mengkoordinasikan panggilan konferensi antar kantor dan antar pejabat tinggi pemerintah. Terutama keamanan apa yang disebut 'nuclear football', sebutan bagi perangkat data yang berisi kode peluncuran nuklir dan mengontrol peluncuran itu.

Bobolnya sistem keamanan di kantor tersebut bisa berarti hancurnya sistem keamanan AS. "Itu adalah kantor paling sensitif di pemerintahan AS," demikian menurut mantan pejabat intelijen AS.

Bahkan Obama pun pernah sempat menyinggung hal itu saat menulis editorial di Wall Street Journal tahun lalu. "Sejauh ini belum ada yang berhasil menimbulkan kerusakan serius, atau mengganggu jaringan infrastruktur penting. Namun, pemerintah asing, sindikat kriminal, dan oknum individu, sedang berusaha mencuri informasi tentang keuangan, energi, dan sistem keamanan publik setiap harinya." (umi)



Sumber:http://teknologi.news.viva.co.id


0 komentar:

Posting Komentar